30/03/12

Manfaat Berwudhu

1. Berkumur
Berkumur-kumur dimaksudkan untuk menjaga kebersihan mulut dan kerongkongan dari peradangan dan pembusukan pada gusi.Dan berkumur juga menjaga gigi dari sisa-sisa makanan yang menempel.

2. Membersihkan rongga hidung
Dalam buku Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah dijelaskan, ilmu kontemporer menetapkan setelah melalui eksperimen panjang, ternyata orang yang selalu berwudhu mayoritas hidung mereka lebih bersih, tidak terdapat berbagai mikroba.
Rongga hidung bisa mengantarkan berbagai penyakit. Dari hidung, kuman masuk ke tenggorokan dan terjadilah berbagai radang dan penyakit. Apalagi jika sampai masuk ke dalam aliran darah. Barangkali inilah hikmah dianjurkannya istinsyaaq (memasukkan air ke dalam hidung) sebanyak tiga kali kemudian menyemburkannya setiap kali wudhu.

3. Membasuh Muka
Kelika membasuh muka (untuk mengerjakan shalat)kita bisa lihat beberapa manfaatnya,misalnya pada dua hal berikut :

* Pertama, wajah kita akan bersih dari kotoran berupa debu dan lainnya Akhimya perasaan senang dan puas menyertai diri karena wajah telah bersih, dan tidak kalah pentingnya kita merasa sehat.
* Kedua, dari hakikat membasuh wajah, suatu isyarat bahwa diri kita siap berhadapan dengan Yang Maha Kuasa Diakui, anggota tubuh kita yang selalu tampak dan disepakati paling indah adalah wajah. Maka wajah kita yang telah indah dibasuh/disirami air lagi agar lebih indah menghadapi panggilan Allah SWT saat shalat. Maka seyogyanyalah setelah berwudhu kita gembira dan senang melaksanakan shalat bukannya malas dan tidak bersemangat. Sepertihalnya di dunia, di akhirat kelak orang yang senang akan terlihat dari wajahnya Allah SWT berfirman : “Banyak muka pada waktu itu berseri-seri, tertawa dan gembira” (QS.’Abasa: 38-39).

4. Mencuci Tangan
Lahiriyahnya kita membersihkan tangan dengan air wudhu dari kotoran. Secara hakikatnya : kita menyadari kedua tangan ini sering berbuat dosa Maka saat berwudhu kita seperti diingatkan agar menjaga tangan dari perbuatan dosa. Kita ketahui Allah SWT memberi dua tangan pada manusia, tetapi bahaya yang ditimbulkan oleh tangan itu berbeda bagi setiap orang. Misalnya : mencuri. Tangan juga dapat diartikan kekuasaaan. Jika orang miskin mencuri pakai tangan, orang “gede” tidak perlu dengan tangan langsung, tetapi bisa melalui perintah pada orang lain atau melalui penipuan, korupsi dan sebagainya.

5. Menyapu Sebagian Kepala
Secara lahiriyah, kita menyapu kepala dengan air saat berwudhu, agar kepala dan rambut bersih dari kotoran, sekaligus memberi kesegaran bagi kepala itu sendiri.Di kepala terdapat akal manusia. Akal menjadikan manusia dapat membedakan baik dan buruk, maka secara rohaniah diharapkan agar akal kita terus berupaya memahami urusan akhirat, bukan hanya berpikir untuk duma semata.

6. Mencuci Kaki
Sama halnya dengan mencuci tangan, mencuci kaki juga berfungsi membersihkan kaki dan kotoran, berupa debu, bakteri, dan lainnya yang merusak kulit. Dari sisi maknawinya kaki diibaratkan alat transportasi tubuh, ia dapat melangkah ke mana-mana, ke tempat yang baik dan buruk. Saat mencuci kaki ketika berwudhu, kita diingatkan kembali agar melangkahkan kaki ketempat yang baik saja.Contohnya seperti ke tempat shalat yang sebentar lagi dilakukan saat selesai wudhu.
Bersama air wudhu, dosa-dosa kita dibersihkan, sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, tatkala ia membasuh wajahnya keluarlah dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan matanya bersamaan dengan air itu atau dengan tetesan terakhirnya.

13/03/12

Bidadari shurga

Sabda Rasulullah SAW dalam hadis Riwayat Muslim, "Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah."
Ramai manusia menisbahkan kemulian wanita pada kecantikan semata-mata.
Ada juga yang menisbahkan kemuliaan mereka pada kekayaan, dan tidak kurang juga pada keturunan.
Tetapi ini semua adalah penilaian oleh insan yang buta mata hatinya.
Sesungguhnya kemuliaan semua makhluk Allah SWT adalah terletak pada tahap ketaqwaan kepada Allah SWT.
Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.
Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita, walaupun mereka diselubungi kelemahan, tapi teriakan mereka mampu merubah segalanya.
Kerana itulah sebagai anak, dia perlu menjadi anak yang solehah.
Manakala sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.
Sebagai ibu pula, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih dan sayang.
Firman Allah SWT dalam surah An-Nisa' ayat ke-24 yang bermaksud, "Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki mahupun wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun."
Dalam Islam wanita amat dihormati dan dihargai peranannya. Sebagaimana eratnya hubungan siang dan malam yang saling melengkapi, begitu juga lelaki dan wanita diciptakan untuk saling melengkapi.
Setiap lelaki dan wanita memiliki tugas-tugas dan kewajipan-kewajipan yang berlainan, sesuai dengan fitrah masing-masing. Namun, matlamat hidup setiap lelaki dan wanita adalah sama, iaitu mencari keredhaan Allah SWT.
Rasulullah SAW telah memerintahkan supaya kaum wanita diperlakukan menurut fitrah ia dijadikan sebagaimana dalam sabdanya yang bermaksud,
"Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok adalah bahagian yang teratas, jika kamu cuba untuk meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap bengkok, maka berlaku baiklah terhadap kaum wanita kamu." - Hadis Riwayat Al-Bukhari dan Muslim
Nilai wanita bukan terletak pada pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.
Wanita solehah itu adalah wanita yang tegar menjaga maruah serta apa yang lahir dari dirinya, dari hujung rambut hingga hujung kaki, termasuklah wajahnya, suaranya, senyum tawanya, jalannya, tulisannya hatta namanya sekalipun.
Wajahnya bukan aurat tetapi ada kalanya ia menjadi aurat
Dalam mazhab syafie ada khilafnya berdasarkan ayat ke-30 dalam surah an-Nur.
Allah melarang wanita beriman menunjukkan perhiasannya, kecuali apa yang telah zahir daripadanya.
Ulama Syafie berpendapat makna "apa yang zahir daripadanya" adalah muka dan tapak tangan, tetapi bagi wajah yang boleh mengundang fitnah, ia tetap menjadi aurat.
Wanita yang khuatir wajahnya boleh melalaikan lelaki yang memandangnya pasti akan menganggapnya sebagai aurat, lalu mengenakan purdah pada wajahnya.
Mungkin berat bagi wanita bergelar remaja untuk mengamalkannya, tapi cukuplah dengan tidak terlalu menonjolkan diri mereka di hadapan ajnabi atau tidak menjadikan wajah mereka sebagai paparan umum seperti friendster, facebook dan lain-lain.
Suaranya bukan aurat, tapi ada kalanya ia menjadi aurat.
Wanita yang memahami erti kesolehan tidak akan melembutkan suaranya di hadapan ajnabi kerana memahami perintah Allah SWT.
"Maka janganlah kamu melemah lembutkan suara dalam bebicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit hatinya." (Surah Al-Ahzab, 33)
Jadi, bertegaslah apabila berurusan dengan lelaki ajnabi.
Pergaulan yang betul telah Allah ajarkan melalui kisah dua orang puteri Nabi Syuib AS.
Bagaimana mereka ketika ingin memberi minum haiwan ternakan, mereka dapati ramai pengembala di sumur. Hajat mereka tidak kesampaian.
Nabi Musa AS telah mengambil alih tugas mereka.
Apabila selesai memberi minum haiwan ternakan tersebut, salah seorang daripada puteri tersebut mendatangi Nabi Musa AS dengan keadaan malu untuk menyampaikan pesanan ayahnya menjemput Nabi Musa AS ke rumahnya.
Daripada peristiwa ini, Allah menggambarkan wanita solehah itu adalah wanita yang tidak memdedahkan dirinya kepada pandangan umum.
Apabila ia berurusan dengan lelaki ajnabi, maka ia akan tunduk dan melahirkan rasa malu.
Berurusanlah dengan ajnabi tanpa mendatangkan keadaan khalwat (berdua-duaan).
Khalwat paling mudah berlaku dalam hubungan cinta terlarang. Khalwat juga adalah bunga-bunga zina.
Berbual-bual di telefon atau SMS di antara lelaki dan wanita kerana dasar cinta terlarang sehingga menyebabkan nafsu syahwat bergelora juga dikira sebagai khalwat kerana ia berlaku secara berdua-duaan.
Saidina Umar r.a berkata, "Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita."
Seorang wanita solehah tidak akan membiarkan lelaki berjalan di belakangnya kerana dia faham seribu satu fitnah boleh timbul daripada keadaan tersebut.
Bagaimana pula keadaan wanita yang tidak melabuhkan jilbabnya apabila lelaki berjalan di belakangnya?
Maka, labuhkanlah tudungmu.
Ketahuilah bahawa pada pagi hari perintah berjilbab diwahyukan kepada Rasulullah SAW,seorang sahabiyah yang masih tidak tahu tentang wahyu tersebut telah keluar dari rumahnya tanpa jilbab. Kemudian seseorang telah menegurnya, "Mengapa engkau tidak berjilbab, adakah engkau tidak tahu tentang perintah memakainya?"
Lalu wanita tersebut berhenti melangkah dan menyuruh seseorang mengambil jilbabnya, lalu beliau berkata, "Aku tidak mahu selangkah pun aku berjalan dalam keadaan melanggari perintah Allah SWT."
Malangnya hari ini apa yang terjadi kepada wanita Islam; bertahun-tahun belajar Islam tetapi masih tiada kekuatan untuk mengamalkannya.
Saudariku,
Bangkitlah dari lenamu yang panjang dan tidak berkesudahan.
Sekali kamu terjatuh, jangan biarkan diri kamu jatuh selamanya.
Kamu punya kekuatan untuk bangkit semula, walaupun kita berdosa sebanyak buih yang memutih di lautan.
Yakinlah kasih sayang dan keampunan Allah terlalu luas.
Saudariku,
Hidup ini seperti mimpi, seorang pengemis bermimpi menjadi seorang raja, dipuji dan dipuja, segala kemuliaan dan kekayaan tunduk kepadanya, tapi bila dia sedar dari lenanya, dia masih seorang pengemis yang miskin dan tidak punya apa-apa.
Seorang raja yang bermimpi, menjadi seorang pengemis yang miskin dan hodoh, dia dihina dan dikeji di setiap persimpangan yang dilalui, tapi bila raja itu sedar dari lena, dia tetap seorang raja.
Matanglah dalam urusan akhiratmu. Jangan kerana kesenangan dunia yang sementara, kau sanggup menempah sengsara di akhirat selamanya.
Janganlah kerana kasih makhluk yang sementara, kau hilang kasih Allah SWT di akhirat sana. Jika kau hilang kasih Allah SWT, nescaya kau akan hilang segalanya.
Saudariku,
Saidatina Aisyah RA pernah berpesan,
"Sebaik-baik wanita adalah yang tidak memandang dan dipandang"
Jangan kau berasa bangga dengan kecantikanmu sehingga kau dikejar jutaan lelaki. Itu bukan kemuliaan bagimu.
Jika kau berasa bangga, kau menyamakan dirimu dengan pepasir di pantai, yang boleh dipijak dan dimiliki sesiapa sahaja.
Muliakanlah dirimu dengan taqwa, setanding mutiara Zabarjad, yang hanya mampu dimiliki penghuni syurga.

05/03/12

Hidayah ada di dalam genggamaNya


Kejadian ini terjadi sekitar th 2008 yang lalu
Pada waktu itu saya bekerja pada salah satu perusahaan swasta di Jakarta selatan yang bergerak di bidang peternakaan,di lingkungan ini saya mempunyai banyak teman dari berbagai daerah dan berbeda suku .Disinlah aku mulai  belajar arti perbedaan dalam hidup karena tidak semua teman-temanku beragama muslim,bahkan pada waktu itu aku pun menjalin hubungan dengan wanita non muslim.singkat cerita hubungan aku dengan wanita itu semakin dekat hingga aku berani berjanji aku menikahi gadis itu dan  berpindah kepercayaan mengikuti ajaran agamanya .Sampai pada suatu ketika aku rela membatalkan puasaku hanya demi gadis itu ,betapa bodohnya aku rela membatalkan puasaku hanya demi cintaku pada seorang wanita tanpa mengingat cintaku pada Allah SWT  dan RasullnyaDi sinilah aku mulai bingung untuk menentukan pilihan di satu pihak aku sangat mencintai wanita itu ,dan di satu sisi antara hubunganku dengan Tuhan.
Setiap hari dalam hatiku hanya memikirkan wanita itu betapa bodohnya aku tidak pernah beristiqfar mengingat Allah SWT hingga terdengan kabar wanita itu menjalin hubungan dengan lelaki lain
Meskipun aku telah mendengar berita itu aku masih tetap mengejar-ngejar dia untuk mendaptkan cintanya,hari-hariku hanya di bayangi khaylan-khayalan dunia saja bahkan aku sampai mempercayai  seorang dukun untuk mendapatkan kembali cintanya tetepi nasib berkata lain dukun pun tak mampu mengembalikan cintanya padaku aku pun mulai frustarsi dan stress.
Dari sinilah aku mulai mencari-cari penolong yang sesungguhnya,penolong yang dapat membuat hatiku tenang ,dan dapat memberi petunjuk kejalan yang benar ,hingga pada suatu ketika aku di ajak oleh salah seorang teman kerjaku ke suatu majelis di daerah Hayam wuruk yang terkenal dengan nama Masjid Jami kebon jeruk.Pada saat pertama kali saya datang ke tempat itu pikiranku mulai tak karuan perasaan takut,minder ,malas dan sebagainya di tempat inilah aku mulai mendengarkan ceramah (bayan) olah para kyai awalnya biasa saja tetepi lama-kelaman topik pembicaraanya mulai membuatku tertarik untuk memperdalamnya .
Di situlah aku mulai berfikir bagaimana cara agar kita mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat
ternyata cara itu hanya bisa berhasil dengan mengikuti cara Rasullulah SAW seperti para sahabat yang telah sukses dan mampu mengamalkan agama secara sempurna 
Di Masjid Jami kebon jeruk ini para jamaahnya di ajarkan bagaimana caranya mengamalkan agama secara sempurna dengan mengikuti cara Rasullulah SAW yang berpedoman pada AL-quran dan Hadist 
.Aku pun mulai rutin mengikuti pengajian tersebut setiap malam jumat dan mulai mengamalkan sunah-sunah Rasullulah dengan mengikuti program-program yang telah di bentuk oleh para jamaah di masjid tersebut .Hingga ahkirya aku berani mengorbankan ,harta ,diri ,keluarga,pekrjaan dan waktu untuk keluar di jalan Allah SWT 
Di pimpin oleh seorang Amir aku mulai mengikuti  rombongan yang akan menyambangai saudara-saudara kita yang mulim di desa bojong kota Depok ,dengan bermodalkan uang secukupnya aku mulai mengikuti program rombongan singgah di masjid yang pertama hari pertama kulalui dengan rasa penasran ( sambil bertanya-tanya dalam hati apasih ? maksud tujuannya program ini )hingga akhirnya pada hari kedua aku mulai menangis ,menangisi dosa-dosa yang telah aku perbuat ketika sedang mendengarkan talim -talim yang di bacakan oleh salah seorang jamaah yang benar-benar menyentuh hati dan pikiranku yang selama ini di butakan oleh perkara -perkara Dunia yang sifatnya hanya sementara saja dang mengabaikan sunah-sunah Rasullulah SAW dan perkara akhirat yang selama-lamanya
Setelah satu minggu mengikuti program tersebut kehidupanku berubah 180 derajat dari sebelumnya  dan aku mulai belajar menjalankan sunah-sunah Rasullulah SAW dang mengamalkanya 
Di situlah aku mulai sadar bahwa hijabku telah di buka oleh Allah SWT  hidayah telah menghampiriku walupun dengan jalan yang berbeda-beda, sesuai kehendak Allah SWT 
Mariah kita berdoa kepada Allah SWT agar hidayah turun di seluruh alam kepada saudara-sadara kita yang belum memahami maksud tujuan hidup yang sesungguhnya dan mengajak saudara -saudara kita untuk turut ambil bagian dalam usaha yang sangat mulia ini yaitu Dakwah wa tabliqh yang artinya mengajak dan menyampaikan